Minggu, 24 Maret 2013

Bahan Belajar Mandiri

oleh Damyke Selviyana Safitri

1)      Cetak (Modul)
Bahan belajar utama yang digunakan pada umumnya adalah modul cetak, yaitu bahan belajar yang sengaja disusun sedemikian rupa sehingga memungkinkan peserta Diklat belajar Mandiri tanpa atau dengan bantuan seminimal mungkin dari orang lain (Sadiman, dkk, 1996: 32). Dengan kata lain, modul adalah bahan belajar yang dirancang secara sistematis berdasarkan kurikulum tertentu dan dikemas dalam bentuk satuan pembelajaran terkecil dan memungkinkan dapat dipelajari secara mandiri dalam satuan waktu tertentu (Purwanto, dkk, 2007: 9).
Fungsi modul adalah sebagai bahan belajar yang dignakan dalam kegiatan pembelajaran peserta Diklat. Dengan modul, peserta Diklat diharapkan akan belajar lebih terarah dan sistematis. Selain itu, peserta Diklat diharapkan dapat menguasai kompetensi yang dituntut oleh kegiatan pembelajaran yang diikutinya.
Sebagaimana bahan ajar yang lain, penyusunan modul hendaknya memperhatikan berbagai prinsip yang membuat modul tersebut dapatmemenuhi tujuan penyusunannya. Prinsip yang harus dikembangkan antaralain; (1) disusun dari materi yang mudah untuk memahami yang lebih sulit,dan dari yang konkret untuk memahami yang semi konkret dan abstrak, (2)menekankan pengulangan untuk memperkuat pemahaman, (3) umpan balikyang positif akan memberikan penguatan terhadap peserta didik, (4)memotivasi adalah salah satu upaya yang dapat menentukan keberhasilanbelajar, (5) latihan dan tugas untuk menguji diri sendiri.

2)      Audio-visual (Video)
Media video adalah media elektronik yang memanfaatkan kekuatan gambar dan suara dalam memeengaruhi penontonnya (Situmorang, 2006, 11) gambar adalah kekuatan utama dan suara sebagai pelengkap atau penguat gambar yang ada. Dengan kedua kekuatan tersebut, media video mempu memengaruhi emosi setiap penontonya. Informasi yang disampaikan lewat media video akan mudah dimengerti dengan jelas karena terdengar secara audio dan terlihat secara visual.
Media video memiliki potensi yang cukup besar untuk dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran yang memungkinkan peserta Diklat akan dapat mengamati secar langsung tanpa wujud benda yang sesungguhnya. Mengamati proses aslinya.
Program Diklat Jarak Jauh yang proses pembelajarannya menggunakan media video, dimaksudkan untuk menyampaikan materi atau isi pelajaran melalui gambar, suara dan gerak layar televisi dangan format sajian tertentu yang disampaikan kepada peserta Diklat sesuai dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi tertentu. 

3)      Televisi
      UT menggunakan media televisi dalam menyampaikan bahan ajar karena televisi mampu menjangkau sasaran yang luas. Karakteristik ini dianggap sesuai sebagai sarana penyampaian bahan ajar. Di samping itu, media televisi yang menggunakan unsur suara dan gambar dianggap dapat mengurangi rasa kesendirian mahasiswa akibat kurangnya interaksi dengan penyelenggara pendidikan.
Agar program televisi tersebut menarik untuk ditonton, maka topik program yang disajikan dipilih yang bersifat aktual dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Daya tarik lainnya adalah penyaji program televisi UT umumnya para pakar yang ahli dibidangnya masing-masing baik akademisi maupun praktisi, dan merupakam tokoh yang dikenal luas dalam masyarakat.
Sampai saat ini UT belum mempunyai saluran khusus untuk menyiarkan program perkuliahan melalui televisi.

4)      Bahan Belajar Audio/Radio
Bahan belajar audio biasanya digunakan untuk menyajikan  materi pembelajaran yang memerlukan pemahaman terhadap  konsep, pesan dan informasi verbal melalui pengucapan atau bunyi. Artinya, untuk pengetahuan yang bersifat verbal sangat efektif jika mengguanakan program kaset audio.

5)   Kaset Audio Tutorial
Penggunaan radio sebagai sarana penyampaian bahan ajar, walaupun dapat menjangkau sasaran yang luas tetapi media tersebut merupakan media sekali dengar. Artinya mahasiswa yang tidak sempat mendengarkan, maka program tersebut akan terlewatkan. Untuk itu sebagai upaya untuk membantu mahasiswa yang tidak sempat mendengarkan siaran radio, dibuatlah kaset audio tutorial. Kaset audio ini merupakan program audio nonsiar yang bahannya diambil dari program radio yang telah disiarkan.

6)   Audio Grafis
Program audio grafis merupakan bentuk program audio nonsiar yang dikembangkan secar khusus untuk mmenyampaikan materi ajar melalui audio kaset yang dilengkapi dengan bahan cetak sebagai satu kesatuan yang terintegrasi. Namun, dalam pelaksanaannya pengembangan program ini mengalami kendala akibat penulisannya dianggap relatif sulit dan memerlukan waktu yang relatif lama.

7)   Audio BMP
Sebagai alternatif program audio lainnya, dikembangkan bentuk lain yang pengembangannya dianggap lebih mudah yaitu berupa program kaset audio penuntuk Buku Materi Pokok (BMP). Program ini dirancang untuk memberikan penjelasan tambahan mengenai materi pelajaran yang dianggap sulit dalam BMP. Penjelasan yang diberikan dalam kaset audio terkait langsung (integrated) dengan materi dalam BMP.

8)   Tutorial Berbantuan Komputer dan Internet
Program tutorial berbantuan komputer atau CAI merupakan program yang bersifat interaktif, walaupun interaksinya bersifat individual yaitu terbatas antara bahan ajar tersebut dengan penggunanya.
Tahapan pengembangan tutorial komputer dimulai dengan pembuatan flow chart program untuk memperlihatkan alur materi program. Selanjutnya adalah pembuatan screen design yang ditujukan untuk mengetahui rencana tampilan gambar. Agar program menjadi utuh, meka flow chart dan screen design kemudian dipadukan. Setelah itu, program dievaluasi dari segi materi agar kualitasnya dapat dipertanggungjawabkan.
Tutorial berbantuan internet memiliki interaksi yang lebih luas dan fleksibel. Mahasiswa tidak hanya berinteraksi dengan tutornya tetapi juga dengan mahasiswa lainnya.

9) Bahan Belajar Multimedia
Multimedia pembelajaran dapat didefinisikan sebagai kombinasi yang terintegrasi dari berbagai media yang terdiri dari teks, grafis, foto, animasi, suara dan video yang dimanfaatkan untuk kegiatan pembelajaran. Oelh karena itu ada tiga aspek yang harus ada dalam program multimedia pembelajaran yaitu : a) adanya lebih dari satu media yang konvergen, b) interaktif, c) mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan materi pembelajaran sedemikian rupa sehingga peserta Diklat dapat menggunakan untuk belajar mandiri tanpa bimbingan orang lain.
Dengan karakteristik tersebut, multimedia pembelajaran memungkinkan untuk digunakan sebagai media pembelajaran jarak jauh, dengan syarat-syarat sebagai berikut : 1) memperkuat respons pengguna secepatnya dan sesering mungkin, 2) memberikan kesempatan kepada peserta Diklat untuk mengontrol laju kecepatan belajarnya sendiri, 3) memperhatikan bahwa peserta Diklat mengikuti suatu urutan yang koheren dan terkendali, 4) memberikan kesempatan adanya partisipasi dari peserta Diklat dalam bentuk respons baik berupa jawaban, pilihan, kepurusan, percobaan dan lain-lain.


sumber :
Asepudin. (2012). Belajar Jarak Jauh. Diunduh pada 07 November 2012 dari

Setijadi.1999. “Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh”. Tangerang: Universitas Terbuka